Diduga Enggan Diketahui Dapat Bantuan BLK Komunitas, Oknum Pengelola Yayasan Al Falah di Maja Murka Saat Dikunjungi Wartawan

Lokasi kegiatan pembangunan BLK Komunitas Bantuan dari Kemnaker Ri, di Yayasan Al Falah Desa Mekarsari Kecamatan Maja, Lebak, Banten

HITAMPUTIH.CO.ID – Dua orang oknum diduga pengelola Yayasan Al Falah di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meluapkan emosi dan marah-marah kepada wartawan, saat kunjungan awak media, di Yayasan setempat, di Kampung Sukajadi RT001/002, Desa Mekarsari, pada Jum’at (15/9/23),

Peristiwa terjadi, ketika awak media sedang melaksanakan kunjungan, serta liputan tentang kegiatan pembangunan BLK Komunitas di yayasan tersebut.

Arogansi kedua pengelola yayasan tersebut diduga pihaknya enggan diketahui pihak lain karena mendapat bantuan pembangunan BLK Komunitas dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dengan Anggaran APBN sebesar Rp500 juta.

Saat dikonfirmasi, mereka terkesan menutup nutupi serta di lokasi setempat pihak pengelola yayasan tidak menyertakan memasang papan informasi anggaran, baru di pasang diduga dengan keterpaksaan setelah pihak media menganjurkan pemasangan papan informasi.

Berawal dari konfirmasi terkait sedang adanya kegiatan pembangunan, lantaran ditanya bantuan dari mana sehubungan di lokasi kegiatan tidak nampak papan informasi, sehingga menimbulkan amarah kedua oknum pengelola yayasan terhadap jurnalis saat melakukan kontrol sosial pada kegiatan pembangunan di yayasan tersebut.

Saat berkunjung, awak media terlebih dahulu mohon ijin terhadap kepala sekolah di yayasan setempat, kemudian berbincang bincang sedikit terkait prihal kegiatan pembangunan di yayasan tersebut.

BACA JUGA :  Diduga Lakukan Pelecehan Kepada Wartawan, UD Dipolisikan

Saat berbincang dengan pria yang mengaku kepala sekolah, tiba-tiba datang seorang perempuan ikut menimpali pembicaraan dengan nada ketus, dan tak disangka si perempuan itu marah-marah, diduga tidak senang atas kunjungan awak media ke yayasan nya yang tengah melaksanakan pembangunan BLK Komunitas tersebut.

Saat ditanya anggaran seorang perempuan yang diduga oknum ketua Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Yayasan bernama Suryaningsih, mengaku bahwa anggaran kegiatan pembangunan BLK Komunitas adalah anggaran semampunya alias tidak mengaku anggaran itu diperoleh dari Pemerintah dalam hal ini Bantuan dari Kemnaker RI.

“Anggaran kami ini semampunya, bukan menggunakan uang masyarakat,” ungkap perempuan bernama Suryaningsih itu dengan nada marah, seraya berkata untuk apa media datang ke yayasan tersebut.

“Ini bapak bapak kesini pada ngapain sih pak, tapi kenapa bapak bapak waktu saya bangun ini bapak enggak ada (sambil menunjuk bangun gedung sekolah) saya tidak menggunakan uang masyarakat pak,” ketusnya.

Ironisnya, Suryaningsih menuding awak media berkunjung ke yayasan nya tanpa ijin, padahal sebelumnya sudah ijin dan tengah berbincang-bincang dengan Kepala MDTA Al Falah bernama Didi Hendrik Nasution yang notabene Bendahara pada kegiatan pembangunan BLK Komunitas dan sekaligus suami dari Suryaningsih.

BACA JUGA :  Sudah Lapor Ke APH, 3 Wartawan Korban Pengeroyokan dan Penganiayaan di Jawilan Berharap Kepastian Hukum

Dalam perbincangan itu, awak media tidak dipersilahkan duduk, namun lebih parahnya Suryaningsih menuding seperti mau demo kepada awak media, sedangkan kedatangan awak media disambut dengan arogansi dan marah marah.

Akhir pada perbincangan dengan awak media, Didi mengatakan anggaran pembangunan BLK Komunitas di yayasan nya sebesar Rp500 juta bantuan dari Kemnaker RI, saat ditanya kenapa papan informasi tidak dipasang, ia mengaku sudah dipasang dan diinformasikan ke Disnaker setempat.

“Untuk apa saya pasang juga, intinya saya sudah laporan. Sekarang bapak (kepada awak media) fungsinya kemari itu mau mengontrol apanya,” ucap Didi penuh emosi seolah tidak terima dikritisi awak media.

Dijelaskan awak media bahwa kunjungan ke yayasan Al Falah tersebut untuk melakukan kontrol sosial dan menanyakan kenapa papan informasi tidak di pasang di lokasi kegiatan.

Sontak, Didi seperti cacing kepanasan dan menyuruh dua orang siswa meminta agar mengambil papan informasi dan selanjutnya untuk ditancapkan di lokasi kegiatan pembangunan BLK Komunitas tersebut.

Untuk diketahui, informasi pada papan informasi tersebut bertuliskan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kegiatan Bantuan Workshop Kejuruan Otomotif Ringan di Pondok Pesantren Al Falah Kp Sukajadi RT001/002 Ds Mekarsari Kec Maja Lebak Banten, Nama Kegiatan Pembangunan BLK Komunitas, Bidang Teknik Otomotif, Luas Tanah 19 M X 14 M, Anggaran Rp 500.000.000, Sumber Dana APBN, Manfaat Mencetak SDM Kompeten dan Terampil, Waktu Pelaksanaan 120 Hari Kalender, sejak tanggal 05 September 2003, Pelaksana Unit Pengelola Kegiatan.

BACA JUGA :  LMPI MAC Wanasalam Resmi Dikukuhkan, Ketua: Siap Menjaga Marwah Organisasi

Hingga berita ini diterbitkan media masih berupaya konfirmasi terhadap pihak pihak atau instansi terkait yang berkompeten di bidangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *