HITAM PUTIH, PANDEGLANG – Klaim kerajaan atau kekaisaran seolah tak pernah sepi didengungkan di Tanah Air.
Masih lekat di ingatan, publik dikejutkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 2019 silam.
Setahun kemudian tepatnya tahun 2020, sejumlah tokoh mendeklarasikan Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat.
Sayangnya, baik Keraton Agung Sejagat maupun Sunda Empire sama-sama berakhir di meja hijau lantaran jeratan pasal menyiarkan berita bohong hingga menimbulkan keonaran.
Menariknya, isu kerajaan ini kembali mengemuka usai munculnya pria asal Kabupaten Pandeglang, Banten yang mengaku sebagai penguasa Kerajaan Angling Dharma.
Sang pria yang dijuluki Baginda Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus tersebut lebih dahulu menghebohkan masyarakat Pandeglang karena aksi dermawannya.
Juru bicara Baginda Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus, Suman alias Ki Jamil lantas mengungkap bahwa pemimpin Kerajaan Angling Dharma telah membangun 30 rumah bagi warga kurang mampu yang tersebar di tiga kecamatan.
Salah satu bangunan bertuliskan Singgasana Raja di kediaman Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus yang dijuluki Baginda Raja /Endang Mulyana
Selain itu, Baginda Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus juga disebut-sebut kerap melakukan kegiatan sosial, khususnya menyantuni anak yatim.
“Saat ini Baginda Raja telah membangun rumah di Kecamatan Mandalawangi sekitar 24 rumah dan sisanya tersebar di Kecamatan Pagelaran dan Menes. Jadi total keseluruhan yang telah dibangun ada 30 rumah. Kegiatan sosial yang dilakukan Baginda Raja tidak hanya pembangunan rumah, Baginda juga sering mengadakan acara santunan anak yatim,” ujar Ki Jamil.
Ki Jamil menambahkan, kegiatan sosial yang dilakukan pria yang mengaku sebagai penguasa Kerajaan Angling Dharma tersebut sebagai bentuk kepeduliannya pada kaum dhuafa.
Khususnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Ini sebagai bentuk nyata kepedulian Baginda Raja terhadap warga kurang mampuh. Semoga bangunan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi penerimannya,” tuturnya.
Sayangnya, sosok Baginda Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus terkesan tertutup dan tidak mau tampil ke muka publik.
Dalam pemberitaan kabarbanten.pikiran-rakyat.com, terungkap bangunan yang didirikan untuk menandai kekuasaan Kerajaan Angling Dharma, yakni Singgasana Raja.
Salah satu bangunan bertuliskan Singgasana Raja di kediaman Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus yang dijuluki Baginda Raja /Endang Mulyana
Bangunan tersebut didominasi warna kuning di bagian sisi depan dan tirainya.
Terdapat pula sandaran berwarna putih yang tampaknya menjadi tempat duduk Baginda Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus.
Nama Kerajaan Angling Dharma sendiri diduga merujuk pada tokoh dalam legenda Jawa, yaitu Prabu Angling Dharma.
Mengutip journal.um.ac.id, sosok Angling Dharma begitu terkenal di masyarakat karena kisahnya yang bertajuk ‘Serat Angling Dharma’ diabadikan menjadi relief di Candi Jago, Malang, Jawa Timur.
Selain itu, sederet mitos turut melingkupi penguasa Kerajaan Malawapati tersebut, mulai dari dirinya yang dianggap titisan Batara Wisnu hingga merupakan anak dari Pramesti, putri Jayabaya.