HITAM PUTIH – Presiden Joko Widodo menyebut cakupan vaksinasi di Provinsi Banten masih rendah yakni 14 persen. Jokowi pun memerintahkan agar vaksinasi difokuskan di tanah jawara.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, capaian vaksinasi baru 14 persen dikarenakan Pemerintah Pusat adanya perubahan target yang awalnya 1,6 juta menjadi 9,2 juta orang.
“Sasaran awal 1,6 juta, tapi dengan vaksin sudah mulai terdistribusi banyak, sasaran ditambah jadi 9,2 juta. Dengan ditambah pastinya persentasenya turun jadi persentasinya 13,9 persen. Kalau 1,6 juta kita sudah mau 100 persen,” ujar Ati kepada wartawan di Serang. Minggu (18/7/2021).
Untuk mempercepat vaksinasi, berbagai upaya dan cara dilakukan, termasuk bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk menggelar vaksinasi masal.
Saat ini, kata Ati, Pemprov Banten sedang menggencarkan vaksinasi masal dengan sasaran masyarakat umum berusia 12 sampai 17 tahun.
Sedangkan untuk masyarakat rentan, Ati menilai strategi door to door sangat efektif dilakukan untuk akselerasi vaksinasi seperti yang dilakukan di Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan BIN.
Dinkes akan melakukan cara mendatangi rumah-rumah masyarakat rentan di Kota Cilegon dan Serang.
“Terutama untuk yang rentan efektif door to door, kalau untuk masyarakat umum yang tidak rentan masuk ke vaksinasi massal. Semuanya digencarkan,” ujar Ati.
Adapun stok vaksin di gudang farmasi milik Dinkes Banten sudah kosong, sebab seluruhmya sudah didistribusikan ke Kabupaten dan Kota.
Rencananya, Pemerintah Pusat melalui Bio Farma akan mengirimkan kembali vaksin untuk Banten pada 25 Juli 2021. “Nanti akan datang lagi, sekarang sudah enggak ada.
Bukan enggak ada, digudang kosong sudah didistribusikan, harus dihabiskan dalam kurun waktu satu minggu ke depan karena percepatan,” sebut Ati.