PANDEGLANG, HITAM PUTIH -Saleh (53) Penderita Tumor Ganas, seorang warga Kampung Tanjung Mulya, Desa Panacaran, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang harus berjuang melawan penyakit yang dideritanya sejak beberapa bulan lalu, butuh uluran tangan para Dermawan, Donatur dan Pegiat Sosial.
Saleh tinggal di rumah bekas peninggalan mertuanya yang telah meninggal dua tahun lalu. Saleh memang tidak tinggal sendiri melainkan ia tinggal bersama anaknya yang belum lama menikah, namun kondisi ekonomi anaknya pun tidak begitu baik sehingga mereke kesulitan untuk mengobati penyakit yang diderita bapaknya.
Tanggal 21 sampai 24 Juli 2024 lalu, Saleh sempat di bawa ke RSUD Malingping di rawat dan di operasi, namun karena kondisi tumor dekat dengan pembuluh darah sehingga dokter tidak bisa mengangkat semuanya karena sangat beresiko sekali, dan ketika dipaksakan itu bisa berakibat patal, setelah dipulangkan ia harus menjalani kontrol ke Rumah Sakit setiap jadwal yang ditentukan, namun alangkah kagetnya setelah mendengar informasi dari dokter saat kontrol yang kedua bahwa ia harus di rujuk dan menjalani pengobatan di Rumah Sakit Dharmais di Jakarta.
Mendengar pertanyaan dokter seperti itu, kini Saleh merasa bingung apa yang harus ia lakukan jangankan untuk pergi berobat ke Jakarta, sedangkan ia hanya sekedar buat makan sehari-hari saja mengandalkan pemberian dari tetangga, mau dari mana biaya pergi ke Jakarta, di sisi lain ia harus berjuang menghadapi penyakit yang ia derita saat ini.
Dokter (dr) Rolin spesialis bedah, pada Selasa (13/8/2024) menjelaskan, dari hasil pemeriksaan laboratorium dan CT Scan yang telah dijalani oleh Saleh bahwa tumor yang ia derita termasuk kedalam golongan tumor ganas dan sudah dalam sehingga sulit untuk bisa operasi lanjutan dan satu satunya cara ialah harus melakukan kemoterapi, namun di RSUD Malingping tidak cukup alat untuk hal itu sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit Dharmais di Jakarta.
“Tumornya sudah dalam sehingga ini tidak bisa di operasi, dan satu satunya jalan ialah harus melakukan kemoterapi,” jelas dr Rolin.
Sementara itu anak Saleh, Soleha mengatakan, bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa menunggu mukjizat dari Allah SWT sehingga penyakit yang di derita oleh bapaknya bisa sembuh, bukan mereka tidak mau untuk berobat ke rumah sakit di Jakarta, namun harus cari uang kemana untuk biaya semuanya itu, memang biaya pengobatannya di tanggung BPJS Kesehatan tapi untuk biaya sewa mobil dan biaya makan selama di sana yang mereka pikirkan.
Kini Soleha dan suaminya cuma bisa berharap uluran dari tangan para dermawan dan pegiat sosial yang mau membantu biaya pengobatan bapaknya Saleh yang kian hari kian mengkhawatirkan kondisi kesehatannya. Mereka sudah ngobrol dengan keluarga dekatnya namun karena kondisi ekonomi keluarganya pun tidak jauh dengan mereka sehingga keluarganya pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa mendoakan saja.
“Saya dan suami tidak bisa berbuat apa-apa bukan saya tidak mau membawa bapak saya berobat ke Jakarta tapi kami uang dari mana, sedangkan untuk pergi ke Jakarta itu butuh uang yang banyak, buat sehari hari saja kami kesulitan,” keluh Soleha.
“Kami sangat berharap sekali uluran tangan dari semuanya yang peduli terhadap kondisi bapak saya, karena kalau tidak segera di bawa ke Rumah Sakit bukan tidak mungkin kondisinya semakin memburuk,” imbuhnya penuh nada lirih.