RS Overload, Banyak Warga Kota Serang Meninggal saat Isolasi Mandiri

HITAM PUTIH – Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan banyak warga yang isolasi mandiri di rumah meninggal dunia karena rumah sakit (RS) sudah overload. Ia menyebut warga juga enggan melapor kepada Satgas Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

“Sebenarnya kalau kita hitung yang tidak dilaporkan masyarakat itu banyak sekali, sebab banyak sekali yang meninggal. Hanya memang tidak dilaporkan oleh masyarakat, positif atau tidak, karena mereka memilih isolasi mandiri di rumah masing-masing karena di rumah sakit sudah overload,” kata Syafrudin, Rabu (21/7)

Syafrudin menyebut pihaknya belum memiliki tempat khusus isoman untuk pasien Covid-19. Ia mengaku tengah meminta bantuan Pemprov Banten untuk menyiapkan lokasi isolasi, namun belum ada tindak lanjut.

BACA JUGA :  Lepas Calon Jamaah Haji Asal Kota Serang, Begini Pesan Pj Gubernur Banten Al Muktabar 

“Karena kalau dibebankan ke pemerintah kota kayanya agak berat, ya mudah-mudahan provinsi bisa membantu,” ujarnya.

Syafrudin menyatakan pihaknya masih membatasi pembatasan selama PPKM Level 4 hingga 25 Juli mendatang. Menurutnya, pembatasan akan dilonggarkan apabila kasus positif Covid-19 sudah menurun pada 26 Juli.

“Sudah saya tandatangani barusan, dan untuk tanggal 26 ke atas itu ada perubahan untuk terutama pelaku usaha rumah makan bisa berdagang kemudian bisa makan ditempat selama 30 menit,” katanya.

Lebih lanjut, Syarifudin mengklaim pihaknya telah berupaya keras mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, tingkat kepatuhan masyarakat terkait prokes Covid-19 belum 100 persen.

“Kami berharap (masyarakat) untuk bisa memperketat protokol kesehatan di luar rumah maupun didalam rumah, sehingga penyebaran Covid-19 akan tertekan karena memang kita menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *