HITAM PUTIH – Memasuki tahun pelajaran 2021/2022 dihari terakhir pendaftaran, panitia PPDB SMAN 3 Kota Serang membantu para calon peserta didik baru untuk mendaftarkan secara offline .
“Seringnya gangguan server pada pendaftaran mandiri dari dinas provinsi Banten menyebabkan resah nya para orang tua yang akan mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah yang dituju salah satunya SMAN 3 Kota Serang. Oleh karenanya Panitia mengambil inisiatif untuk membantu siswa mendaftar secara offline,” jelas Jajang Drajat Jubaedi Ketua Panitia Pendaftaran, ditemui di Sekolah setempat, Kamis (24/6/2021).
Dikatakan lebih lanjut hal ini dimaksudkan agar orang tua merasa tentram telah memilih sekolah yang ditujunya. Hal inipun sesuai dengan instruksi Gubernur Banten untuk memberikan rasa tenang dan sejuk kepada orang tua.
“Adapun mekanismenya Sekolah menerima berkas untuk di verifikasi selanjutnya Bersama dengan orang tua/siswa menentukan titik lokasi tempat tinggal,” terangnya.
Dijelaskannya, SMAN 3 Kota Serang, pada tahun pelajaran ini menerima sebanyak 432 Siswa. Yang terbagi menjadi 60% melalui jalur Zonasi, 20 % Jalur Prestasi, 15% Jalur Afirmasi dan 5% Jalur Perpindahan Orang tua. Sementara sampai dengan hari ini (24/06 red), jumlah pendaftar melalui jalur zonasi sebanyak 484 siswa.
Pantauan dilapangan, pendaftaran Peserta Didik Baru yang berlangsung di SMAN 3 Kota Serang berjalan cukup lancar, hal ini terlihat dengan tertibnya calon pendaftar yang melakukan verifikasi data dan validasi Data, walau terlihat antrian yang cukup Panjang, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Terpisah Ii Mahmudin selaku Humas mengatakan bahwa sejak hari pertama sampai dengan hari keempat pendaftaran situasi dan kondisi lapangan berjalan secara normal dan terkendali.
“Kami sempat khawatir akan di “serbu” orang tua karena server pendaftaran mandiri belum juga berfungsi dengan baik Ketika memasuki hari kedua. Walaupun terjadinya lonjakan yang signifikan pendaftar ke sekolah ini namun kami mampu mengantisipasi dan meyakinkan orang tua bahwa mereka bisa mendaftar ke sekolah ini,” jelas Ii Mahmudin lagi.
“Semoga tahun ini menjadi pembelajaran bagi pengembang, agar hal seperti ini tidak terjadi pada masa yang akan datang,” katanya berharap.