Urgensi Pelayanan Prima di Sekolah

URGENSI PELAYANAN PRIMA DI SEKOLAH

Nadila Utami¹, Winda Nabila², Lukman Nulhakim³
PGSD FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa¹
Pendidikan IPA FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa²

Pendahuluan

Di Era industry 4.0 saat ini dunia Pendidikan semakin menghadapi banyak tantangan. Segala bidang mengalami perubahan termasuk bidang Pendidikan. Untuk menghadapi sebuah tantangan dan juga perubahan di era sekarang ini dibutuhkan usaha dalam meningkatkan mutu Pendidikan menjadi lebih baik. Bidang Pendidikan dituntut harus melakukan dan membuat perubahan kearah yang lebih baik dan maju karena pendidikan adalah tempat untuk menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi masa mendatang.

Untuk dapat membuat sebuah perubahan harus ada kerjasama yang baik antar pihak terkait demi mencapai tujuan yang memang ingin dicapai bersama. Maka diperlukan pengelolaan Lembaga Pendidikan yang mana salah satu hal yang harus ada dalam proses pengelolaan Pendidikan adalah pelayanan prima yang kompeten dan optimal agar dapat membuat sebuah perubahan-perubahan yang bermanfaat bagi Lembaga Pendidikan kedepannya.

Pelayanan prima sendiri merupakan pelayanan terbaik yang dilakukan kepada pelanggan demi ciptakan kepuasan pelanggan, yang mana pelanggan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang ada dalam lingkup Pendidikan itu sendiri seperti peserta didik dan wali murid.

Dalam proses pelayanan prima dibutuhkan manejemen pengelolaan administrasi yang kompeten dengan tujuan semua kebutuhan pelanggan terpenuhi dan adanya rasa puas bagi pelanggan. Dengan demikian, harus adanya partisipasi yang aktif dari manajemen dalam proses meningkatkan kualitas Lembaga Pendidikan.

Pelayanan prima dapat diwujudkan dengan penonjolan sikap rasa tanggung jawab dan juga diperlihatkan dengan sebuah tindakan. Sikap yang ditonjolkan tersebut yang dapat membedakan pelayanan biasa dengan pelayanan prima.

Menurut Ciputra dalam Yaqien (2017:13) terdapat poin-poin perilaku seorang pegawai yang dikatakan sudah menjalankan pelayanan prima, diantaranya yaitu :

1) Pegawai melayani pelanggan dengan bersikap ramah

Bersikap ramah terhadap pelanggan merupakan salah satu hal yang penting dalam pelayanan karena penilaian awal pelanggan terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari hal ini. Melayani pelanggan dengan bersikap ramah dapat dilakukan dengan cara memberikan senyuman di awal pertemuan sehingga kesan pelanggan terhadap pegawai menjadi baik.

2) Pegawai melayani pelanggan dengan sikap yang sopan dan menghormatinya

Dalam bidang pendidikan, hal ini dapat terlihat ketika guru memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswanya. Guru harus mampu menyampaikan pembelajaran dengan sikap yang sabar dan penuh kasih sayang sehingga siswa merasa nyaman saat belajar.

3) Pegawai harus memiliki sikap yang penuh percaya diri

Dalam bidang pendidikan, sikap yang penuh percaya diri dan meyakinkan ini dapat dilihat ketika guru dalam proses pembelajaran mampu menyampaikan materi dengan keterampilan yang profesional, baik dari penguasaan materinya atau cara mengajarnya.

4) Pegawai memiliki kesan pribadi yang ceria

Dalam bidang pendidikan, hal ini dapat ditunjukkan ketika guru dalam proses pembelajaran dapat mengimbangi perilaku siswanya dan tidak bersikap kaku supaya siswa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran.

5) Pegawai harus memiliki penampilan yang rapi dan berwibawa

Pegawai yang berpenampilan rapi dapat memberikan kesan kepada pelanggan bahwa setiap tindakan yang dilakukan pegawai tersebut memiliki standar yang baik dan juga profesional sehingga pelanggan yakin terhadap pelayanan yang diberikan. Seperti misalnya dalam bidang pendidikan, guru dan pegawai sekolah harus berpenampilan rapi agar memberikan kesan yang berwibawa dan masyarakat dapat melihat bahwa sekolah tersebut memiliki mutu yang baik.

6) Pegawai memiliki perasaan atau sikap yang senang bergaul

Dalam bidang pendidikan, hal ini dapat dilihat ketika guru dalam proses pembelajaran dapat memberikan pembelajaran kepada para siswanya dengan senang hati, tidak membeda-bedakan siswa, dan selalu bersedia dalam membantu kesulitan-kesulitan siswa dalam proses pembelajaran.

7) Pegawai dan instansi memiliki sikap yang sabar dan mudah memaafkan

Pegawai dan instansi harus memiliki sikap yang mudah memaafkan karena terkadang pelanggan secara tidak sengaja pernah melakukan kesalahan yang mungkin saja dapat membuat instansi tersebut rugi, tetapi instansi harus bisa menangani kesalahan tersebut dan memberikan solusi dari permasalahannya bukan malah bersikap acuh terhadap pelanggan. Sama hal nya dalam bidang pendidikan, di sekolah bisa saja terdapat siswa yang melakukan kesalahan tetapi sebagai seorang guru kita tidak boleh memarahinya melainkan harus bisa berpikir bahwa kesalahan yang dilakukan siswa tersebut tentunya ada sebabnya, sehingga guru harus mencari tahu penyebab tersebut dan memberikan siswa solusi sehingga siswa merasa tidak diadili.

8) Pegawai harus bisa belajar dari orang lain

Belajar dari orang lain maksudnya ialah dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Seperti halnya dalam bidang pendidikan, sekolah dan guru harus bisa menerima masukan-masukan dari para pemangku kepentingan terkait mutu pembelajaran. Masukan dari para pemangku kepentingan ini nantinya harus dikaji ulang oleh sekolah dan guru demi memberikan pelayanan di sekolah yang lebih baik lagi kedepannya.

Kesimpulan

Pelayanan prima memiliki urgensi penting untuk dilakukan di sekolah karena dengan melakukan pelayanan ini akan membantu pelanggan (peserta didik/wali murid) dalam menangani kesulitan-kesulitan yang ditemui pada proses pembelajaran atau pendidikan. Pelayanan prima akan memberikan kepuasan dan menumbuhkan rasa kepercayaan peserta didik/ wali murid sebagai pelanggan kepada pihak sekolah karena mereka merasa diperhatikan.

Pelayanan prima di sekolah tidak hanya dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran saja, yang mana sekolah akan membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang dialami oleh peserta didik di sekolah yaitu tentunya dalam hal belajar guna mencapai tujuan atau hasil pembelajaran yang diharapkan, tetapi juga dapat dilakukan di luar proses pembelajaran seperti pelayanan dalam hal informasi, pelayanan mengenai sarana dan prasarana, pelayanan bidang administrasi, pelayanan mengenai bimbingan, pelayanan pengembangan bakat dan keterampilan, serta pelayanan kesejahteraan pelanggan.

Dengan melakukan pelayanan prima ini akan memunculkan manfaat dalam pembentukan standar pelayanan lembaga pendidikan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pihak-pihak terkait seperti tenaga kependidikan, peserta didik, dan juga masyarakat. Selain itu, akan bermanfaat dalam meningkatkan citra sekolah, mendapatkan loyalitas pelanggan, memberikan kesan yang baik bagi pelanggan, dan juga mendapatkan timbal balik yang sesuai. Dengan adanya pelayanan prima yang baik di sekolah juga akan memunculkan sebuah pembiasaan atau kultur sekolah yang merupakan nilai unggul untuk penanaman nilai karakter.

REFERENSI

1. Hardianto.Andrie.M. 2019. Bentuk Pelayanan Prima Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah Dasar It Al-Fahmi Palu. Institut Agama Islam Negeri (Iain) Palu.
2. Mahmud Marzuki. 2015. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3. Raharjo, S. B., & Yuliana, L. (2016). Manajemen sekolah untuk mencapai sekolah unggul yang menyenangkan: Studi kasus di SMAN 1 Sleman Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(2), 203-217.
4. Yaqien, Nurul. (2017). Urgensi pelayanan prima dalam peningkatan mutu pembelajaran di lembaga pendidikan Islam. J-MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam), 2(1), 11-21.
5. Rusydi, M. (2017). Customer Excellence. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
6. Yuliani, T., & Kristiawan, M. (2016). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Membina Kompetensi Sosial (Pelayanan Prima) Tenaga Administrasi Sekolah. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 1(2), 122-132.